Persiapan Eksplan
Eksplan adalah bagian dari tanaman yang dijadikan sumber perbanyakan dalam kultur jaringan. Eksplan dapat berupa potongan daun, bonggol, potongan akar, biji, bunga dan bagian lain dari tanaman.
Eksplan yang dijadikan sebagai bahan tanam harus memiliki beberapa kriteria, diantaranya adalah:
1. Sehat, bebas dari penyakit (ex: Fusarium pada tanaman pisang) dan jamur
2. Identitas eksplan Jelas (Jika hendak mengkulturkan pisang tanduk, maka harus yakin bahwa eksplan tersebut adalah pisang tanduk bukan pisang yang lain).
3. Umur eksplan diusahakan seragam
4. Daerah atau asal eksplan diusahakan sama, sehingga tidak ada perbedaan secara fisiologis yang disebabkan perbedaan geografiis dan kondisi lingkungan tumbuh.
5. Musim, perlu dijadikan referensi bahwa jika eksplan yang digunakan diambil dari lapangan terbuka (bukan dari rumah kaca) maka, tidak dianjurkan mengambil eksplan pada saat musim hujan dikarenkan biasanya eksplan akan banyak mengandung penyakit/bakteri.
Keberhasilan kultur jaringan ditandai dengan adanya respon dari eksplan yang dikulturkan. Respon ditandai dengan membengkaknya eksplan akibat adanya metabolisme terserapnya hara dari dalam media(Gambar 1.)
Gambar 1. Eksplan Bonggol Pisang Kepok Kuning
Ciri-ciri eksplan yang terinfeksi bakteri adalah eksplan mengeluarkan lendir beraroma bau menyengat sehingga media tanam berubah warna menjadi keruh, kemudian eksplan akan menghitam dan mati (Gambar 2).
Gambar 2. Eksplan Mati (Kiri), Eksplan Terkontaminasi Bakteri (Kanan)
Penggunaan disinfektan berupa fungisida dan bakterisida dianjurkan pada tahap persiapan eksplan di lapangan, sedangkan untuk mencegah eksplan menjadi coklat/hitam maka dapat menggunakan asam askorbat.
Sterilisasi eksplan di dalam laboratorium biasanya menggunakan disinfektan berbahan aktif NaOCl 5,25%, H2O2, Alkohol 96%, dsb tergantung dari jenis eksplan yang digunakan. Disinfektan tersebut ditambahkan surfaktan (bahan perekat) agar menempel pada dinding eksplan.
No comments:
Post a Comment