Kultur jaringan menerapkan konsep totipotensi sel dimana setiap sel memiliki kemampuannya sendiri untuk tumbuh dan berkembang jika berada pada lingkungan yang sesuai.
Keungulan perbanyakan tanaman menggunakan teknik Kultur Jaringan adalah
1. Mampu menyediakan bibit dalam waktu yang relatif singkat
2. Sifat genetik dari tanaman yang dhasilkan identik dengan induknya (true to
type), karena perbanyakan secara kuljar merupkan pembelahan meiosis yang tidak
melibatkan sel gamet.
3. Teknik ini dapat menyelamatkan embrio (embrio rescue) dari kepunahan.
4. Salah satu alat dalam bioteknologi dan rekayasa genetika
Kelemahan Perbanyakan tanaman menggunakan teknik Kultur Jaringan adalah
1. Membutuhkan perlengkapan laboratorium yang lengkap sehingga ralatif mahal untuk
skala petani
2. Memiliki keterampilan, pengetahuan dan motivasi yang tinggi.
3. kemungkinan terjadinya variasi somaklonal tinggi, yang disebabkan adanya subkultur
berulang dan adanya agen kimia yang menyebabkan terjadinya mutasi.
Pada prinsipnya setiap tanaman dapat diperbanyak melalui teknik kultur jaringan, hanya saja sulit atau tidaknya suatu sel beregenerasi tergantung dari komposisi dan umur dari jaringan tanaman itu sendiri. Tanaman hortikultura dan perkebunan yang sering dilakukan perbanyan untuk tujuan komersil adalah anggrek, anthurium, sansievera, strawbery,vanili, pisang (ambon kuning, raja bulu, kepok kuning, tanduk, barangan, dll),tebu,jati,melinjo,dan kelapa sawit.
Berikut beberapa gambar tanaman hasil kultur jaringan:
Anggrek Dendrobium |
Pisang Tanduk |
No comments:
Post a Comment